Alasan Kenapa di Indonesia Lebih Banyak Film Drama daripada Action

Alasan Kenapa di Indonesia Lebih Banyak Film Drama daripada Action
Hai! dah lama nih saya gak nge-post.. nah, judul postingan sya kli ini yaitu "Alasan Kenapa di Indonesia Lebih Banyak Film Drama daripada Action"
Ngomongin soal film nggak bakal jauh-jauh dari Hollywood. Film-film buatan Amerika memang selalu jadi trending topic di socmed dan juga sering jadi bahan obrolan sengit di pos kamling. Nggak tahu kenapa, orang Amerika itu demen banget bikin film-film bergenre action. Dan hampir dipastiin kalau film-film action bikinan Amerika selalu masuk box office dan banyak yang nonton.

Beda sama Indonesia. Para produser film di Indonesia lebih memilih untuk membuat film-film drama daripada film action. Mungkin karna orang Indonesia memang suka sama drama adu penalti di laga final Liga Champoins. Ah entahlah.

Tapi bener, produser Indonesia lebih memilih untuk membuat film drama daripada film action. Dan kebanyakan adalah drama percintaan. Coba kalian perhatiin, kebangkitan dunia film Indonesia dimulai dari film Ada Apa Dengan Cinta tahun 2002. Setelah itu makin banyak aja film-film bertema cinta yang rilis di bioskop Indonesia mulai dari Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih dan masih banyak lagi. Setelah diselidiki ternyata ada beberapa alasan kenapa di Indonesia lebih banyak film drama daripada film action. Mau tahu? Nih disimak.

1. Terlalu Sayang Sama Mobilnya

Film-film action Hollywood itu kadang ekstrem banget. Banyak properti yang udah mahal-mahal dibeli cuma buat dihancurkan. Salah satu properti yang sering banget dihancurkan adalah mobil. Contohnya adalah di film Fast and Furious. Banyak banget kan tuh mobil-mobil yang ditembakin. Padahal kan mobilnya nggak salah.

Kalau di Indonesia mah boro-boro mobil, motor aja sayang banget buat diancurin. Masih kredit soalnya.

2. Masih Banyak Jomblo di Indonesia

Emang apa hubungannya jomblo sama film action? Ada. Kebanyakan film action Hollywood itu bercerita tentang superhero atau jagoan gitu lah. Hampir semua superhero itu punya pasangan, jarang banget ada superhero yang jomblo. Kalaupun nggak jomblo, mereka pasti punya gebetan.

Beda sama film-flim drama di Indonesia. Film drama di Indonesia kebanyakan bercerita tentang seseorang yang masih jomblo. Dan diakhir cerita mereka biasanya akan jadian sama cewek incerannya. Ini nggak cuma di film-film layar lebar, tapi juga di film-film yang khusus diputer di TV alias FTV. Para film-maker di Indonesia sepertinya sangat menyadari hal ini sehingga mereka lebih memilih untuk memproduksi film drama daripada film action.

3. Karena Jalan di Indonesia Banyak yang Rusak

Banyak juga film-film action Hollywood yang menampilkan aksi kejar-kejaran di jalan raya. Kalau di Indonesia kayaknya mustahil bikin adegan yang seperti itu. Kenapa? Soalnya jalanan di Indonesia kan masih banyak yang bolong. Haha.

Selain itu, mereka juga takut sama polisi. Polisi lalu lintas di Indonesia itu kan suka ngumpet-ngumpet kalau mau nilang. Nggak lucu aja kalau pas lagi action gitu tiba-tiba polisinya muncul buat nilang.

4. Orang Indonesia Cinta Damai

Salah satu alasan kenapa di Indonesia lebih banyak film drama daripada film action adalah karna orang Indonesia tidak suka dengan kekerasan. Orang Indonesia itu cinta damai. Buktinya banyak orang-orang Indonesia yang bawa bendera Slank yang ada tulisannya "piss" pas lagi nonton konser. Apa pun band-nya, benderanya tetep Slank. Piss.

5. Orang Indonesia Jarang Banget yang Bisa Nembak Pake Pistol

Film action Hollywood nggak jauh-jauh dari yang namanya tembak-tembakan. Udah gitu banyak banget adegan klise di film Hollywood. Kalau penjahatnya lagi nembak aktor utamanya pasti nggak pernah kena. Padahal jaraknya cuma satu senti. Berhubung orang Indonesia jarang ada yang punya pistol, makanya jarang banget ada film action di Indonesia. Lagipula orang Indonesia itu kalau nembak nggak pakai pistol tapi pakai perasaan.

6. Orang Indonesia Suka Makan Pecel

Di beberapa film action Hollywood ada satu scene di mana si pemeran utama lagi jalan berdua sama gebetannya sambil makan hamburger atau hotdog. Orang Indonesia itu nggak begitu suka sama hamburger apalagi hotdog. Orang Indonesia lebih suka makan pecel. Coba bayangin kalau ada scene di mana si aktor utama lagi jalan santai sama gebetan sambil makan pecel. Pasti ribet banget.

Itu tadi beberapa alasan kenapa di Indonesia lebih banyak film drama daripada film action. Saran gue sih, apa pun filmnya, nontonnya jangan sendirian. Ajak gebetan kek. Calon presiden aja ada pasangannya, masak kamu nggak?